kepada kamu yang belum tau.
hai, apa kabar? aku yakin kamu baik-baik saja. aku juga disini baik-baik saja, paling tidak aku mencoba untuk baik-baik saja.
bagaimana kabar kekasihmu? ups, aku lupa kamu belum menjadikannya kekasih. aku lupa kamu baru saja meminta doa dariku untuk meminta dia menjadi kekasihmu. dan kamu tau? aku berdoa. aku hanya bisa berdoa, semoga kamu diberi yang terbaik oleh Tuhan.
maaf sebelumnya tiba-tiba aku mengirim surat ini untuk kamu. mungkin kamu bingung karena biasanya kita cukup mengangkat telepon untuk saling mengutarakan isi hati. tapi aku rasa untuk yang satu ini, aku harus mengirim surat. aku tidak mau apa yang ingin aku katakan berlarut-larut dan semakin panjang. karena begitulah yang terjadi setiap kali aku berbicara denganmu.
aku tidak pernah berfikir akan menyayangi kamu seperti ini. seperti yang aku selalu katakan seberapa besar aku menyayangi kamu. dan aku selalu merindukan kamu. aku tidak tau apakah kata-kata balasanmu itu jujur atau hanya kata-kata untuk membuatku merasa nyaman. yang aku tau, aku telan mentah-mentah kata-kata itu dan aku jadikan semangatku untuk menjalani hariku.
tiap kamu mengeluhkan betapa sulit kamu mendapatkan gadis yang kamu kejar, aku berdoa semoga Tuhan menunjukkanmu arah yang benar. setiap kali kamu mengadu kamu ditolak oleh gadis yang kamu suka, aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan memberi kekuatan untuk kamu. lain lagi ketika akhirnya di sabtu malam beberapa waktu yang lalu kamu meneleponku untuk melapor kencanmu berhasil, aku hanya bisa memohon kekuatan dari Tuhan untukku. dan malam ini bila kamu meneleponku untuk melaporkan perihal kekasih barumu, aku akan berdoa semoga ia bisa menyayangi kamu seperti aku menyayangi kamu selama ini dan seterusnya.
jujur, aku tidak pernah bisa berhenti menyayangi kamu. ingin aku katakan, aku ingin menjadi gadis yang kamu datangi malam ini, yang kamu ajak pergi ke pasar malam.
yang akan memuji kemejamu yang baru kamu beli kemarin sore, yang kamu gandeng tangannya sambil berbelanja gula kapas, kesukaanku dan kesukaanmu. jujur, aku ingin menjadi gadis beruntung itu.
aku sadar aku terbatas. dan aku juga sadar aku hanyalah aku di mata kamu. bukan aku yang akan kamu pinang, bukan aku yang membuatmu kelimpungan belakangan ini, bukan juga aku yang ada di mimpi-mimpimu sampai kamu tersenyum-senyum sendiri di dalamnya.
kalau kamu baca suratku ini, entah kapan dan bagaimana caranya, aku ingin kamu tetap seperti ini. aku ingin kita, tetap seperti ini. aku juga akan tetap begini. menyayangi kamu sambil perlahan-lahan berjalan melanjutkan hidupku. menipu diriku lagi untuk ke sekian kali sampai akhirnya aku mampu menyayangi orang lain dengan utuh, bukan berat sebelah. sekali lagi maaf, aku harus menulis ini. aku sayang kamu.
dari aku.
Labels: #3oharimenulissuratcinta