at first, let us pray for two things :
buat Merapi.
semua ini cepet selesai. semua ini, udah selesai. nggak ada lagi hujan abu, nggak ada lagi awan panas, nggak ada lagi gempa, nggak ada lagi yang harus ngungsi dan nggak ada lagi korban yang berjatuhan. semua udah kontribusi sebisanya demi ini semua. so did I.
buat arwah para pahlawan.
semoga mereka ditempatkan di sisi-Nya. diampuni dosa-dosanya, diterima semua amal ibadahnya, selalu diingat atas jasa-jasanya.
amen for both.
agak geje juga tadi di-announce diminta buat mengheningkan cipta plus berdoa. hari ini Hari Pahlawan. dan gantinya upacara ada acara doa bersama tadi. dan satu lagi, hari ini HUT PASPARA ! ke sebelas.
wish you'd be better, hey !
next on.
i am a little bit down lately.
pernah ngrasain yang kayak gini?
let me share you.
LABIL.
sekarang ini yang sedang terasa. atau lebih tepatnya, aku alami. dan hal-hal yang terjadi belakangan ini justru menambah kelabilanku. bukan maksud buat nyalahin keadaan. tapi kenyataannya memang begitu. se-enggaknya kenyataan buatku. yang aku lihat. yang aku rasa. yang aku percaya. dan disitu ternyata keadaan yang jadi kambing hitam.
PEKA.
maaf, aku nggak tahu peka itu APA. tunggu, dulu aku pernah mengenalnya.
dan aku belajar untuk lebih bisa memilikinya.
it's a kind of sensing? i guess it so.
it's the one we read, the one we felt when something happened. when we saw people. when we talked to to them. when we were there.
dan belakangan (sebut saja sekarang) aku kehilangan rasa itu. rasa peka yang kemarin mulai bisa aku dalami. yang mulai bisa aku pahami. yang akhirnya bisa aku dapatkan. pergi. mungkin aku yang salah. aku yang menutup telinga. aku yang menutup mata.
" aku yang menghilangkan rasa peka itu sendiri. "
...ironis. yah, memang.
KOSONG.
--'
ini imbalan dari kehilangan perasaanku itu. ini hukuman untukku yang mencoba menutup perasaanku. dan asal tahu, ini nggak enak. apa yang mesti dilakuin? apa yang mau dipikirin? apa yang harus dirasain?
dan jawabannya cuma satu, nggak tau.
bener-bener nggak enak.
dan kekosongan ini ternyata membawaku lebih jauh. autis sendiri. jauh dari semuanya. tapi yang paling aku rasa, jauh dari my bestiess. dan itu sangat mengganggu. no talk, no greet, no fight. not far, but a distance. takut ganggu. bukan salahnya kalau aku jadi nggak tau apa-apa tentang dia. salahku yang jauh. salahku yang jadi jauh. salahku yang lagi labil, yang nggak peka.
" ci, maaf ya. aku nggak disana. bukan aku enggan memulai. cuma aku udah terlalu jauh tertinggal. besok, kalau semua selesai kita bareng-bareng lagi ya. "
* still, maybe i am not her best friend. but i always try to be a good one.
:)) Labels: HIGH SCHOOL